|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Amazing Residence in Indonesia Rumah Murah Tipe 36/72 dan 45/84 Lokasi di Depok dan Bogor Promo KPR tanpa DP cicilan 2 sampai 3 jutaan Free Surat surat dan Biaya KPR. Ada Rumah Oper Kredit cicilan 3 jutaan. Rumah Townhouse dan cluster security 24 jam, Rumah Siap Huni di sawangan, Rumah Nyaman di Pondok Petir Bojongsari Depok. Rumah Tipe 148/348 di bojonggede, Jual Tanah di Serpong dan Parung. Hub irvan 081317943160
Kamis, 30 Januari 2014
HARGA JUAL MOBIL DAIHATSU
Minggu, 25 Oktober 2009
The Cat
If I could imagine or understand what cat say maybe he want to say live surent easy
We eat then sleep, we lazy we are cat, every human loves cat because we are cute we are nice we are hairy we are soft we are small, we are flavorous we are cool we are famous in the world
And then why the cat hear so arrogant for
Because he so popular in the eye of human and alien
Cat in show is ussual, cat in the movie, cat in cartoon, cat in champ, cat in politics that’s unusual?.
Babies loves much cat, for babies cat is a funny friend, you can squize them or you can bite them, than flap them with your feet if hurt you much.
Oh why everybody talks cat
Why everyone loves cat
one of us loves cat, hated, afraid, contempt
Here pus pus pus meow pus pus meow
Eat this chicken you pussy cat, you must training your self puss you get a big belly because you have to many sleep and eat. How you can be a star if you always were like that. Go go puss go go puss train your body. Like Garfield look he got a shiny hair and a funny face but he is fat. He don’t worry for his body cause he is a star. Garfield can talk in the movie cause is just a cartoon. I don’t want to hear you talk puss (like garfield) because you can make me dizzy with your spoke everytime. I just want you to be like that. Just meoww and meoww and meooww. It sounds good for me. But if you say that loud I get mad.
I sleep with my cat beside me, his name is micky, he was dump in the street with my grandpa because he don’t like cat very much. Oh micky was became tame when I teach him to catch a mouse in our house he catch it. He also not moves in our house. Micky became amenable for me because I care him from babies. I found him in the street around mosque al Mukhlisin. I wonder how big now is.
My friends Tomo have five-cat, one chicks four guy. People complain about cat in the mosque because the cat ussualy like to play hide and seek in the mosque when people doing activities like pray. But people feel pity when the cat emaciate, then they ask tomo are you give them eat they look beanpole ooh what a pity. Ghoni usualy kick them when they became behave not good.
‘<>’ Wroted by G0pan!!!!!
Lubang dosa
Isi jiwaku rapuh dalam kesendirian
Menatap sepi bayang-bayang hampa
Hatiku bergetar seperti duka yang tercabik
Bersandar lemah didahan pohon yang terkoyak
O, sang penguasa alam
Dosa apa yang kuperbuat selama ini
Hatiku meronta dalam kekalutan
Bagaikan petir yang menyambar
Disetiap rongga kehidupan
Tuhan, masihkah pantas aku memohon ampunan-Mu
Karena tubuhku dipenuhi lumuran dosa
Tuhan, aku malu terhadap dirimu yang penuh kasih
Aku berbuat dosa dihadapanmu
Aku melupakan kasih sayangmu
Aku tertawa disamping saudaraku yang menangis
Dan disetiap tubuhku penuh dengan coretan hitam
Tuhan, aku sombong dengan ketidakberdayaanku
Aku rapuh tanpa bimbinganmu
Cinta kasih kepada hambamu sangat tulus
Tetapi aku mengharap imbalan
Tuhan, izinkan aku untuk bertobat
Dalam setiap dosa-dosa yang tak terbatas
Dalam setiap pengharapan yang berkepanjangan
Dan dalam isi jiwaku kepadamu….
Aku bersimpuh karena-Mu
TAUBAT
Kesepian jiwaku melukai batin
Tercabik dalam cambuk kemunafikan
Terbias dalam hempasan luka
Diwarnai kekalutan bayangan hitam
Oh, jiwa yang terpasung
Resah apa yang aku timbulkan
Dalam ketakutan yang tiada batas
Diiringi dalam hempasan badai
Tuhan, izinkan aku untuk menuai sabdamu
Dalam bimbingan yang maha sempurna
Dalam kedekatan sunah nabimu
Tuhan, hatiku tertunduk malu terhadap-Mu
Dosa yang aku timbulkan seluas langit dan bumi
Disetiap kemunafikan yang aku perbuat
Tuhan, duniaku jauhkan kasih sayang-Mu
Padahal kasih-Mu luas tiada terbatas
Kedekatan-Mu terhadapku tiada berjarak
Sedangkan diriku jauh tiada berujung
Tuhan, jiwaku hampa tanpa bimbingan-Mu
Resahku hancurkan kegelisahan luka dalam
Rongga nafasku nyaris tanpa siraman surgawi
Kerongkonganku nyaris tanpa menyebut asma-Mu
Tuhan, masihkah pantas Kau mengampuniku
Padahal tubuhku dipenuhi lumuran dosa
Daki-dakiku hitam pekat tanpa warna
Jiwaku berkata untuk yang kesekian kali
Tuhan, aku bertobat
SANG MAHA KEKASIH
Ya Allah
sesungguhnya aku hanya puing-puing kecil
ditengah rapuhnya gedung-gedung tua
dosa-dosa yang aku punya lebih luas dari langit dan bumi
jiwaku hampa tanpa menyebut asma-Mu
aku takut dalam lembah yang gelap
tak tahu arah kemana melangkah
Ya Allah
Bebaskan aku dari syetan-syetan yang mengikatku
Aku terkapar dalam ketidak berdayaan ku
Sendiri ditengah ramainya orang
Yang kian tertawa akan dosa-dosa mereka
Ya Allah
Masihkah pantas aku menyebut Asma-Mu yang suci
Dengan mulut ku yang dipenuhi lumuran dosa
Dengan tanganku yang kotor dan menjijikan
Dengan isi jiwaku yang dipenuhi kotoran dosa
Ya Allah
Obatilah daku yang sakit akan ketidak berdayaanku ini
Lembutkan jiwaku yang keras dengan kesejukan Rahmat-Mu
Langkahku tersesat tak tahu dimana pancaran Iman-Mu
Berikanlah aku akan lembutnya keimanan
Ya Allah
Masihkah pantas aku untuk bertaubat
Dengan butiran-butiran dosa yang aku punya
Dengan kesombongan yang sering aku perbuat
Dengan keberanian akan melanggar larangan-Mu
Dengan tangisan penyesalan kemudian berbuat lagi
Ya Allah
Aku malu dengan ketidak berdayaanku
Aku rapuh dalam kesombongan ku
Aku hina akan perbuatanku
hingga untuk kesekian kali aku berucap
Aku khilaf
JIWA SEGALA JIWA
Dalam setiap langkah aku tertegun
Menyibak makna tanpa warna
Gemericik gelang hempaskan kesunyian
Disuatu resah pantulkan jiwa
Bersemayam aku dalam pandangmu
Bergulir rindunya perasaan cinta
Berarak duka matikan rasa
Jiwa meronta bangkitkan penyesalan
Oh jiwa segala jiwa
Penyejukku kau hempaskan ke semak-samak
Beretak kencang jiwa merana
Setengah hati bersatu dan berbenturan
Oh jiwa segala jiwa
Lemahku melukai hatimu
Menolak cinta hati yang lain
Menyapu luka tampakkan batin
Oh jiwa segala jiwa
Roh ku mendekat kearah fatamorgana
Berarak rasa hempaskan kerinduan
Dalam indahnya cinta hanyalah fana
hingga Melukiskan sengsara yang tiada batas
Oh jiwa segala jiwa
Apakah rasa secangir cawan
Hingga madu kurasa racun yang kuteguk
Bercermin bayangan orang-orang tertawa
Dalam jiwaku aku berkata
Cinta tak selalu kau teguk dengan kebahagiaan
CINTA
Cinta, kau hadir dalam setiap mimpiku
hantarkan aku dalam pintu gerbangmu
bila takdir t’lah tiba
bersatulah dengan membawa setiap angan ku
cinta, bergema terasa dalam setiap getaran di jiwaku
untuk menembus setiap langkah hatiku
terbesit dalam hatiku untuk merengkuh di jiwamu
menelusuri dalam untaian kelembutan cintamu
dan tak akan kulupa semua kasih sayang mu untuk ku
cinta, kerinduanku tersimpan di lubuk hatiku yang terdalam
akan ku bawa engkau dalam setiap kebahagiaan ku
kan kupetik bintang cinta yang ada dilangit
dan kupersembahkan untuk kasih sayang mu
dan kuukir langit yang bersinar terang dengan keceriaan
dengan senyuman dibibirmu
cinta, dekaplah dengan kelembutanmu
karena semua yang engkau berikan
akan berakhir dengan kebahagiaan
hingga disetiap panorama surgawi
terpampang dalam keindahan cinta
cinta, untukmu kan kuserahkan cintaku
dalam setiap derai nafasku yang dalam
dalam setiap langkahku yang panjang
dan dalam setiap angan-angan ku yang penuh harap
karena kau, aku cinta kau dengan cinta
RATAPAN ANAK MANUSIA
Rindu jiwa kemana melangkah
Hanya pepesan kosong entah apa
Bisikan hati timbulkan pertanyaan
Hanya gurauan sempitkan pengetahuan
Kau cinta jiwamu sendiri
patahkan jendela yang tersinari matahari pagi
gema takbir remehkan panggilan wajib
Lima waktumu kau hempaskan ke semak-semak
Biarkan mulutmu berbusa karena bualan kosongmu
Penyesalan nanti akan kau rasakan
Tak ada satu yang peduli engkau
Sia-sialah sudah hidup yang kau jalani
Masikah ada harapan yang kau punya?
Hanya tangisan yang akan kau dapat
Tak peduli meronta kan sia-sia
Nasib kelam yang kau punya
Jangan menyesal sebab itu tak berarti apa-apa
Hanya satu nasihat yang aku berikan untukmu kelak
Bersihkan dirimu dari yang pernah melekat dalam dirimu
Sayatan-sayatan sang benalu
Sepi harus kulalui dengan tak tahu arah
Menggema rasa tapi tak sama
Sekujur tubuh bergetar mengisi kebisingan
Resapi makna tak tahu apa
Hanya ketakutan yang aku bawa
Ratapan apa pada siapa
Gila cinta arti sesungguhnya
Apa beda setan dengan dirimu
Hanya omongan yang kau punya
isi cinta dengan kebencian
Amarah tertahan bagai bom waktu
Hai …Kau yang kubenci dengarkanlah
Jangan kau gores luka untuk yang kesekian kali
Karena kau lebih berdosa dari pelacur jalanan
Kau sang pencuri yang tak mau salah
Hatimu yang keras bagai gumpalan dosa yang kau pelihara
Sisakan serpihan salju dalam jiwamu
Kau gores hati orang yang tak berdosa
Hanya bias-bias kosong dalam dirimu
Dengarkankan aku berdoa untuk yang kesekian kali
Biarkan Allah yang akan membalas
Serpihan Luka Yang Tergores
Jiwaku melayang entah kemana
Memantulkan bayangan yang tak tahu apa
Bersemikan pandangan dalam kegelapan
Hingga terbesit keinginan untuk meninggalkan
Apa dayaku yang lemah ini
Seperti pengemis yang meminta dengan wajah memelas
Apa daya aku yang hina ini
Bagai pelajur jalanan yang menjajakan kehormatan
O, suara takdir yang menggema
Sampai kapan semua ini akan terus begulir
Meresap kebisingan orang-orang yang tertawa
Terlentang kaku bagai orang yang tak bernyawa
Sepi, apakah ini yang menjadi pendampingku
Dalam duka disetiap goresan sayatan pisau beracun
Hingga merobek disetiap kulitku yang semakin tipis nan kaku
O, kau yang gila kekayaan
Apakah pantas kau duduk dibangku kehormatan
Hingga darah orang-orang yang lemah terus mengering
Dalam rintihan anak-anak kecil yang kelaparan
Dalam jeritan ibu-ibu yang melindungi anaknya
Ditengah binatang buas lapar yang sedang mengintai mengsanya
Dengarkan wahai orang-orang yang tak mau dengar
Rintihan tangis mereka memang bukan apa-apa
Sebab mereka terbiasa dengan keadaan yang terkucil
Sebab mereka terbiasa dengan wajah-wajah yang tertindas
Dan mereka terbiasa dengan segala penderitaan
Kini aku hanya berpesan dengan hati yang terkikis
Tuhan tidaklah buta
Dan Tuhan tidaklah tuli
Gema Adzan
Dalam gema azan dikumandangkan
Jiwaku meresap dalam panggilannya
Bagaikan pancaran sinar yang meresap dalam dadaku
Hinggga meneteskan airmata kehangatan
O, sang penguasa alam
Hantarkan aku dalam bimbingan jalan-Mu
Hingga aku bisa merengkuh dalam serpihan kasih sayang-Mu
Menuai tanggung jawab dalam kebahagiaan
Allahuakbar 3x
Bergetar terasa sekujur tubuhku
Damai dijiwa meresap dalam kalbuku yang kering
Memompa dalam setiap batinku yang terkoyak
Hingga tersirat rahasia takdir yang terungkap
O sang penguasa alam
Damai ku bersama cinta kasih sayang-Mu
Hingga damai terpancar dalam jiwaku yang gelap
Kerongkongan ku yang kering kau siram dengan asma-Mu yang suci
Hingga terkuak kemahacintaan-Mu kepada hambamu yang hina
Ratapan orang-orang tercela
Arti Cinta seperti apa dimana dan mengapa
Mengapa setiap langkah selalu ada cinta
Hidup sepi tak mengerti arah
Bagaimana kau rindu dalam jiwa yang menangis
Disetiap pantulan jiwa yang terasing
Oh kau yang berbicara dengan mulut tertutup
Sampai kapan kau hinggap di dalam celana pendekmu yang lusuh
Aku berfikir dengan angan-angan yang tak nyata
Bercerita dengan canda tawa penderitaan
Sepiku termenung resapi diri
mencari makna yang aku cari selama ini
jiwa bergetar rapuh tak tertahankan
menyapu terbang bersama angin yang berhembus
oh isi jiwa yang kesepian
apa daya aku yang hina ini
merengkuh aku dalam ketidak berdayaan
bagai anak yang menangis ditinggal pergi ibunya
jiwa rasa mengapa merana
bagai bintang yang indah bila kau lihat
tapi hanya bisa kau tatap dan tak bisa kau petik
sampai kapan akan kuarungi semua ini
retapi kegelisahan
dalam penderitaan yang berkepanjangan
apa daya aku yang bodoh ini
ditinggal masa kemudian menangis
sepi kemudian terbang dan ditiup angin
Gadis berkerudung
Gadis berkerudung
Isi jiwaku merengkuh dalam isi jiwamu
Senyummu hangatkan hatiku yang membeku
Nafasmu segarkan panorama surgawi
Menyinari jalanku yang gelap mencekam
Gadis berkerudung
Datanglah dengan senyuman dalam hatiku yang rapuh
Kan kulukis indah wajahmu dengan pelangi dilangit
Kau bagai bintang yang berkedip hiasi malam
Disuasana dingin menyelimuti heningnya malam
Gadis berkerudung
Akankah kau puja seperti yang ku puja
Meniti kehidupan dalam angan-angan yang nyata
Membasuh kerinduan yang akan kubawa
Disetiap hembusan angin yang membawa kerinduan ku
Gadis berkerudung
Aku butuh cinta kasih sayang mu
Genggamlah tanganku yang rapuh tak berdaya
Meniti segala kehidupan yang kian membeku
Demi kebahagiaan antara kau dan aku
Antara Kebahagiaan dan Senyuman
Aku dan kekasihku berjalan diantara dua sungai yang mengalir
Senyummya kautampakkan dengan kebahagiaan
Aliran sungai mengalir seirama
Bunga bakung mengambang diantara jiwa dan rasa
kau bercerita diantara sepasang pohon yang berhembus
aku memperhatikan dia bercerita dengan seksama
karena keindahan yang kau berikan lebih dalam dari jiwa kita
hembusan angin semilir yang berhembus
membawa panorama surgawi yang kau tanam
lihatlah sayang! matahari tersenyum menyapa alam
kicauan burung bernyanyi diantara batang yang tumbuh
bunga mawar merekah seindah wajah mu yang berseri
kau cinta sejati yang tak akan pernah hilang
kan ku ukir indah dalam jiwaku yang terdalam
menepis keraguan yang kubawa diwaktu senja
hingga fajar berganti cerahkan asa
O, sang dewi yang kesepian
Pantulkan jiwa ini dalam pengharapan
Resapi makna dalam kehidupan
Matikan rasa dalam penyesalan
Kosong
Aku terdiam duduk terpaku menyendiri
Ditengah keramaian orang yang tertawa
Bersandar ku dalam kulit kayu yang rapuh
Hingga jiwa merona tak seperti apa adanya
Sepi sunyi aku lalui dengan tak tahu arah
Bagaimana bintang yang bersinar
Tau akan jalan ku yang akan ku lalui
dalam untaian kata-kata yang tak aku mengerti
disetiap pembicaran yang kosong dan tak bermakna
Bagaimana kau hidup jalanilah dengan hati yang lapang
hingga kosong terus membelenggu dalam takdir yang berkepanjangan
Bidadari
Bidadari, kau hadirkan kelembutan bagi diriku
Senyummu kau tampakkan dengan cahaya
Ingin ku rengkuh engkau dengan lembut sukmaku
Hingga terpasang panorama indah dalam kasihmu
Bidadari, datanglah dengan senyuman dibibirmu
Dan bawalah aku dengan seribu sayapmu
hingga cinta meresap dalam kebahagiaan
Bidadari, aku cinta kau karena kau yang kucinta
kelembutan hatimu terpaut oleh serpihan rasa yang terdalam
bila engkau tersenyum resahku terhempaskan ke semak-semak
Semua telah berubah
Seperti yang kau lihat hanya kedipan mata
Menghilang seperti bayangan yang melesat bagai kilat
Yang menyambar rona kehidupan
Dalam sepi ku termangu
Di setiap langkah apa daya
Seperti emas dalam keranjang sampah
Terkikis waktu yang tak berguna
Resapi makna apa daya
Aku seperti batang pohon yang terkoyak
Dalam badai yang berkepanjangan
Hampa terasa disetiap mimpi
Aku kini yang tak tahu arah
Kemana aku harus berjalan
Disetiap mimpi aku terbangun
Entah apa yang harus kuperbuat
Dibalik kaca aku mengintip
Tangisan ku yang mengalir tak terbendung
Bagai sayatan pisau beracun
Dalam kesunyian aku termenung
Merindukan yang tidak aku mengerti
Sampai kapan semua ini berlanjut
Dalam derita yang tanpa akhir
Aku termenung sepi
Dalam keramaian orang2 yang tak aku kenal
Mencari jati diri yang sampai sekarang tak aku temukan
Sepi aku resapi
Dalam hari-hari yang aku singgahi
Seperti apakah aku ini
Ku terlahir untuk cinta
Ketika dia datang dari hati ku
Kusambut engkau dengan senyuman
Sebagai rasa cinta ku padamu
Aroma surgawi hembuskan nafasmu
Yang terbangkan kabar hatiku yang kian terenyuh
Ketika hatiku menunggu hatimu
Ku kan sabar menunggu dengan senyuman
Kan kusentuh jiwamu dengan jiwaku
Karena betapa besar cintaku untukmu
Aku tak bisa hidup tanpa cintamu
Karena aku terlahir untuk cintamu
Tak berdaya tubuhku
Bila tanpa dirimu
Ketika dia datang membawa cinta
Hatiku galau dalam seribu tanda tanya
Siapakah dia yang datang membawa
Sayap cintanya
Memberikan kehangatan bagi jiwaku
Dalam bunga cinta yang dia petik
Meski jarinya terluka tertusuk duri
Dia berikan kepadaku dengan senyuman
Tak pernah berhenti mencinta meski waktu yang akan berhenti
Meskipun tak pernah bicara
Dia ungkapkan tanpa kata-kata
Dan selau menemani kesepianku
Dikala aku butuh
Dia selalu datang dengan membawa kebahagiaan
Dengan tulus dan membawa aroma surga
Indah ku hadirkan bayangmu
Di setiap mimpi aku tertegun
Menikmati hangatnya cinta dalam kesendirian
Entah berapa lama aku kan menunggu
Entah esok atau lusa
Atau ku menunggu seribu tahun lagi
Aku diam termenung di basuh hembusan angin
Meniti kegelapan yang mesti aku lewati
Tanpa bintang atau rembulan yang hadir menemani sepiku
cinta....
apa arti cinta yang terukir
dalam setiap insan slau hadirkan cinta
tetapi tak mengerti arti cinta yang sesungguhnya
tenggorokanku yang selalu haus akan cinta
tetapi tak begitu jelas bagi jiwaku
Ketika diam ku seribu bahasa
Menoreh sepi dalam kehempitan
Tercabik ku di setiap kemunafikan
Di setiap derai air mata kepedihan
aku terpana dalam hampasan sang surya
diselimuti kabut kekalutan
meniti kehidupan yang tiada terbatas
oh jiwa yang terpasung
resah apa yang aku pikul selama ini
bagai fatamorgana yang hilang entah kemana
aku yang tak pernah merasakan hangatnya belaian mentari
dan hembusan angin dikala fajar
aku
ya hanya aku dan sepi yang menemaniku
di tengah orang-orang yang setia
membawa kepedihan yang berkepanjangan
oh angin yang berhembus
terbangkan aku dalam belaian lembutmu
ajarkan aku tentang cinta yang abadi
tanpa coretan hitam yang pekat
dan tanpa kemunafikan yang terselubung
gila cinta entah mengapa
bagai seribu sayatan pasau yang beracun
entah apa arti diriku ini
yang pekat dalam setiap arti sesungguhnya
seperti apa cinta yang hadir saat ini
bagai cambuk kemunafikan yang selalu
hiasi cinta
oh jiwa yang mencari kegungannya
apa beda kita dengan segenggam daging busuk
yang hina tanpa memikirkan makna hidup
seperti luka yang kau siram dengan racun yang berbisa
tanpa ada luka yang kau sembuhkan
hanya perih yang semakin bertambah
hembusan angin membawa cintaku
menembus cakrawala di setiap cinta
ketika ku lihat senyum dibibirmu
terdapat rahasia yang kau sembunyikan
entah apa yang tersimpan dibalik senyummu
seakan merobek jantung hatiku yang tlah rapuh
seyummu bagaikan mawar yang merekah
dikala musim semi
yang selalu hadirkan kekaguman bagi diriku
dan kehangatan bagi jiwaku
dikala kau sedih
kau tak tampakkan kesedihanmu
meski bibirmu telah tersuap
oleh adon
Selasa, 24 Maret 2009
Di Matanya Semua Orang Baik
By: agussyafii
Pada satu kesempatan saya diajak teman mendengar pengajian disalahsatu mushola diperkantoran. Sang penceramah menceritakan tentang kemuliaan hati orang-orang yang sholeh dan dirinya hampir setiap hari berjumpa dengan orang-orang seperti itu. Ceramahnya cukup penyejukkan dikala siang panas menyengat . Di sesi berikutnya pengajian dilanjutkan sesi tanya jawab.
Ada anak muda yang penuh semangat berkata bahwa kondisi negara sekarang ini sedang gawat, harga melambung tinggi, banyaknya pengangguran. Hal itu disebabkan oleh pemimpin yang korup. Yuk, kita golput. Katanya.
Sang penceramah itu mengatakan, memang ada pemimpin yang korup tapi masih banyak pemimpin yang amanah, buktinya anda yang sampai sekarang masih bisa bekerja dengan baik, kita masih bisa mengadakan pengajian hari ini, itu semua hasil dari pemimpin yang amanah.
Teman yang duduk sebelah menyikut tangan saya sambil mengatakan, “hebat juga ustadz ini, dimatanya semua orang baik dimuka bumi ya..”
“Sebaiknya kita memang harus begitu kan?” jawab saya.
--
Kebencian, berburuk sangka dan berpikir negatif hanya akan meracuni hati kita. Sebab itulah, ketika Orang-orang Yahudi mengumpat Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam yang sedang duduk santai bersama Aisyah Radhiyallahu `Anha, dan Aisyah terpancing dengan balas menyumpahi mereka; Rasulullah segera mengingatkan Aisyah, "Kamu tidak perlu begitu, karena sesungguhnya Allah menyukai kesantunan dan kelemah-lembutan dalam segala hal." (Riwayat Al- Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Ra.).
Wassalam,
Agussyafii
Senin, 23 Maret 2009
Hati - hati pada Dokter ???
Reply-to: sehat@yahoogroups. com
To: e-Sehat <konsulsehat@ yahoogroups. com>
Subject: [sehat] hati-hati pada dokter?
halo rekan-rekan. ..
Ini tulisan yang mungkin 'aneh', saya sebagai seorang dokter justru meminta rekan-rekan untuk berhati-hati pada dokter. Ini mengikuti tulisan Pak Irwan Julianto di Kompas 4 Maret 2009 lalu, yaitu mengenai 'caveat venditor' (produsen/penyedia jasa berhati-hatilah) . Link-nya di situs Kompas:
Ceritanya begini, beberapa hari ini saya mengurusi abang saya yang sakit demam berdarah (DBD). Saya buatkan surat pengantar untuk dirawat inap di salah satu RS swasta yang terkenal cukup baik pelayanannya. Sejak masuk UGD saya temani sampai masuk ke kamar perawatan & tiap hari saya tunggui, jadi sangat saya tau perkembangan kondisinya.
Abang saya paksa dirawat inap karena trombositnya 82 ribu, agak mengkuatirkan, padahal dia menolak karena merasa diri sudah sehat, nggak demam, nggak mual, hanya merasa badannya agak lemas. Mulai di UGD sudah 'mencurigakan' , karena saya nggak menyatakan bahwa saya dokter pada petugas di RS, jadi saya bisa dengar berbagai keterangan/penjelas an & pertanyaan dari dokter & perawat yang menurut saya 'menggelikan' . Pasien pun diperiksa ulang darahnya, ini masih bisa saya terima, hasil trombositnya tetap sama, 82 ribu.
Ketika Abang akan di-EKG, dia sudah mulai 'ribut' karena Desember lalu baru tes EKG dengan treadmill dengan hasil sangat baik. Lalu saya tenangkan bahwa itu prosedur di RS. Yang buat saya heran adalah Abang harus disuntik obat Ranitidin (obat untuk penyakit lambung), padahal dia nggak sakit lambung, & nggak mengeluh perih sama sekali. Obat ini disuntikkan ketika saya ke mengantarkan sampel darah ke lab.
Oleh dokter jaga diberi resep untuk dibeli, diresepkan untuk 3 hari padahal besok paginya dokter penyakit dalam akan berkunjung & biasanya obatnya pasti ganti lagi. Belum lagi resepnya pun isinya nggak tepat untuk DBD. Jadi resep nggak saya beli. Dokter penyakit dalamnya setelah saya tanya ke teman yang praktik di RS tersebut dipilihkan yang dia rekomendasikan, katanya 'bagus & pintar', ditambah lagi dia dokter tetap di RS tersebut, jadi pagi-sore selalu ada di RS.
Malamnya via telepon dokter penyakit dalam beri instruksi periksa lab macam-macam, setelah saya lihat banyak yang 'nggak nyambung', jadi saya minta Abang untuk hanya setujui sebagian yang masih rasional.
Besoknya, saya datang agak siang, dokter penyakit dalam sudah visite & nggak komentar apapun soal pemeriksaan lab yang ditolak. Saya diminta perawat untuk menebus resep ke apotek. Saya lihat resepnya, saya langsung bingung, di resep tertulis obat Ondansetron suntik, obat mual/muntah untuk orang yang sakit kanker & menjalani kemoterapi. Padahal Abang nggak mual apalagi muntah sama sekali. Tertulis juga Ranitidin suntik, yang nggak perlu karena Abang nggak sakit lambung. Bahkan parasetamol bermerek pun diresepkan lagi padahal Abang sudah ngomong kalau dia sudah punya banyak.
Saya sampai cek di internet apa ada protokol baru penanganan DBD yang saya lewatkan atau kegunaan baru dari Ondansetron, ternyata nggak. Akhirnya saya hanya beli suplemen vitamin aja dari resep.
Pas saya serahkan obatnya ke perawat, dia tanya 'obat suntiknya mana?', saya jawab bahwa pasien nggak setuju diberi obat-obat itu. Perawatnya malah seperti menantang, akhirnya dengan terpaksa saya beritau bahwa saya dokter & saya yang merujuk pasien ke RS, Abang menolak obat-obat itu setelah tanya pada saya. Malah saya dipanggil ke nurse station & diminta tandatangani surat refusal consent (penolakan pengobatan) oleh kepala perawat.
Saya beritau saja bahwa pasien 100% sadar, jadi harus pasien yang tandatangani, itu pun setelah dijelaskan oleh dokternya langsung. Sementara dokter saat visite nggak jelaskan apapun mengenai obat-obat yang dia berikan. Saya tinggalkan kepala perawat tersebut yang 'bengong'.
Saat saya tunggu Abang, pasien di sebelah ranjangnya ternyata sakit DBD juga. Ternyata dia sudah diresepkan 5 botol antibiotik infus yang mahal & sudah 2 dipakai, padahal kondisi fisik & hasil lab nggak mendukung dia ada infeksi bakteri. Pasien tersebut ditangani oleh dokter penyakit dalam yang lain. Saat dokter penyakit dalam pasien tersebut visite, dia hanya ngomong 'sakit ya?', 'masih panas?', 'ya sudah lanjutkan saja dulu terapinya', visite nggak sampai 3 menit saya hitung.
Besoknya dokter penyakit dalam yang tangani Abang visite kembali & nggak komentar apapun soal penolakan membeli obat yang dia resepkan. Dia hanya ngomong bahwa kalau trombositnya sudah naik maka boleh pulang. Saya jadi membayangkan nggak heran Ponari dkk laris, karena dokter pun ternyata pengobatannya nggak rasional. Kasihan banyak pasien yang terpaksa diracun oleh obat-obat yang nggak diperlukan & dibuat 'miskin' untuk membeli obat-obat yang mahal tersebut. Ini belum termasuk dokter ahli yang sudah 'dibayar' cukup mahal ternyata nggak banyak menjelaskan pada pasien
sementara kadang kala keluarga sengaja berkumpul & menunggu berjam-jam hanya
untuk menunggu dokter visite.
Abang sampai ngomong bahwa apa semua pasien harus ditunggui oleh saudaranya yang dokter supaya nggak dapat pengobatan sembarangan? Abang juga merasa bersyukur nggak jadi diberi berbagai macam obat yang nggak dia perlukan & jadi racun di tubuhnya.
Sebulan lalu pun saya pernah menunggui saudara saya yang lain yang dirawat inap di salah satu RS swasta yang katanya terbaik di salah satu kota kecil Jateng akibat sakit tifoid. Kejadian serupa terjadi pula, sangat banyak obat yang nggak rasional diresepkan oleh dokter penyakit dalamnya.
Kalau ini nggak segera dibereskan, saya nggak bisa menyalahkan masyarakat kalau mereka lebih memilih pengobatan alternatif atau berobat ke LN. Semoga bisa berguna sebagai pelajaran berharga untuk rekan-rekan semua agar berhati-hati & kritis pada pengobatan dokter.
rgds
Billy